Resensi Novel Ceros dan Batozar Tere Liye

Hai sobat penaku,
Salam literasi,
Ada yang udah baca novel Ceros dan Batozar?
Yupps, ini novel ke 4,5 dari serial bumi, lho.
4,5? Maksudnya apa, ya? Penasaran, bukan? Simak resensinya yukk...

Resensi Novel Ceros dan Batozar


Judul buku : Ceros dan Batozar 
Pengarang : Tere Liye 
 Penerbit : Gramedia Pustaka Utama 
 Terbit : 28 Mei 2018 
Tebal : 376 halaman
 Harga : Rp 95.000;00

Sinopsis

Awalnya kami hanya mengikuti karya wisata biasa seperti murid-murid sekolah lain. Hingga Ali dengan kejeniusan dan keisengannya, memutuskan menyelidiki sebuah ruang kuno. Kami tiba di bagian dunia paralel lainnya, menemui petarung kuat, mendapat kekuatan baru serta teknik-teknik menakjubkan. Dunia paralel ternyata sangat luas, dengan begitu banyak orang hebat di dalamnya.

Kisah ini tentang petualangan tiga sahabat. Raib bisa menghilang. Seli bisa mengeluarkan petir. Dan Ali bisa melakukan apa saja.

Buku ke 4.5, dari serial "BUMI".

Seperti yang tertulis dalam sinopsisnya, novel Ceros & Batozar ini merupakan buku ke 4,5 dari serial "Bumi". Mungkin dari kalian banyak yang bertanya-tanya apa maksud dari angka 4,5 itu, bukan? Baiklah, di sini akan dijelaskan.

Novel Ceros & Batozar sebenarnya merupakan novel Spin-off dari serial Bumi. Apa itu Spin-off? Ya, Spin-off merupakan suatu cerita yang ditujukan secara khusus untuk fokus terhadap suatu kejadian atau karakter pendukung dari sebuah novel. Jadi, sebelum novel ke-5 yaitu Komet terbit, Tere Liye menyelipkan cerita lain di luar dari petualangan antar klan Raib, Ali dan Seli. Tujuannya, agar tidak terlalu membingungkan pembaca. Namun ingat, Spin-off ini tidak terlalu berpengaruh dalam cerita utama. Jadi, boleh dibaca ataupun tidak ya.

Seperti yang tertulis dalam judul, novel ini dibagi menjadi dua cerita. Pada bagian pertama, novel ini bercerita tentang Ceros. Dua tokoh kembar dari klan Aldebaran yang memiliki kekuatan tingkat tinggi. Dan pada bagian ke dua menceritakan tentang Batozar sang pengintai. Baiklah kita akan bahas satu per satu.

Ceros.
Cerita ini dimulai dengan penerbangan di atas pesawat. Raib, Ali dan Seli akan melakukan perjalanan karyawisata untuk melihat situs kuno bersejarah di luar kota yang membutuhkan waktu tiga jam penerbangan. Seperti biasanya dalam pembukaan cerita, Tere Liye menyelipkan adegan pertengkaran kecil antara Raib, Ali dan Seli.

Setelah tiga jam perjalanan udara dan ditambah setengah jam perjalanan darat dengan menggunakan bus, mereka akhirnya sampai di tempat tujuan yaitu bangunan kuno berusia 2000 tahun. Di sini,  Bu Ati yang notabennya adalah guru sejarah sekolah mereka, berperan menjadi pemandu wisata. Dia menjelaskan dengan detil mengenai bangunan kuno itu.  Ali yang merasa bosan dengan penjelasan Bu Ati, memilih pergi dan keluar dari rombongan. Raib yang melihatnya segera menyusul Ali dan bertanya. Namun, ternyata ada alasan khusus Ali melakukannya. Sensor dunia paralel yang dia buat bergetar. Sensor itu berfungsi untuk mendeteksi sesuatu yang memiliki kekuatan dunia paralel.  Lebih parahnya lagi, sensor itu menunjukkan skala 10, yang berarti kekuatan yang dideteksinya amatlah besar. Tentu saja hal itu membuat rasa penasaran Ali meningkat.  Dengan segala perdebatan yang terjadi, mereka pun sepakat untuk mencari tahu.

Bersama ILY, mereka masuk ke perut bumi, tepat lima puluh kilometer di bawah bangunan kuno. Tempat itu bernama Bor-O-Bdur. Lorong utama berada di dalam air, sebelum akhirnya sampai di sebuah gerbang dengan dua patung manusia berkepala badak. Dalam perjalanan menuju lorong itu, tidak ada ancaman yang berarti. Hingga saat mereka sampai di ruangan tujuan dan saat matahari tenggelam, mereka diserang dua monster badak.

Mereka bertarung selama satu jam. Tidak hanya ukuran monster badak itu yang besar. Namun, badak-badak itu memiliki kekuatan sama baiknya dengan petarung antar klan. Raib, Ali dan Seli sudah berjuang habis-habisan. Hingga pada saat terakhir, saat mereka sudah tidak kuat lagi, persis saat matahari pagi muncul, dua monster itu menghilang.

Raib, Ali dan Seli pingsan. Selama mereka pingsan, mereka ditolong oleh dua pemuda kembar yang bernama Ngglanggeran dan Ngglanggeram. Mereka berasal dari klan Aldebaran.

Ngglanggeran dan Ngglanggeram menjelaskan tentang keberadaan dua monster badak itu. Mereka menyebutnya Ceros. Dan menurut Ali, Ngglanggeran dan Ngglanggeramlah  Ceros itu.

Tidak ada jalan keluar dari ruangan itu karena ruangan itu sudah dilapisi dengan tameng khusus. Hanya  alat khusus yang bisa meredam kekuatan Ceros lah yang bisa membantu. Namun, sayangnya benda itu sudah hilang sejak 2000 tahun yang lalu. Selama beberapa hari, bahkan bulan mereka terkurung di dalamnya. Setiap malam mereka harus bersembunyi dari Ceros. Paginya mereka habiskan untuk makan bersama, berlatih  teknik bertarung atau sekedar berjalan-jalan mengelilingi Bor-O-Bdur.

Hingga suatu hari, Ali memberitahu sebuah fakta bahwa Sarung Tangan Bumilah benda yang hilang itu. Mereka bisa keluar asalkan Ngglanggeran dan Ngglanggeram memakai sarung tangan itu. Dengan risiko, Ali akan tetap berada di ruangan itu. Perdebatan terjadi. Raib dan Seli tidak setuju jika Ali tidak bisa ikut keluar. Namun, keajaiban kembali terjadi. Saat Raib dan Seli sudah terbang dengan kapsul perak menuju pintu keluar. Dan saat Ali sudah mulai ikhlas menerima takdirnya, Ceros, dengan segala kebaikannya mengembalikan Sarung Tangan Bumi itu kepada Ali. Mereka berkata, bahwa Ali lah pemilik baru sarung tangan itu. Maka dengan itu, mereka bertiga bisa keluar dari ruangan itu. Ya, cerita ini berakhir dengan ending bahagia. 

Cerita ini sukses mengharu biru perasaan pembaca. Apalagi dalam adegan perpisahan Raib dan Seli dengan Ali. 

Bagian yang aku suka :

  • "Aku tahu sekali bagaimana rasanya saat berubah wujud menjadi monser." Ali terdiam lagi, menatap ke depan. "Beruang raksasa yang pemarah. Saat tubuhku berubah, aku lupa segalanya. Aku akan menyerang siapa pun yang bergerak di sekitarku. Itu termasuk jika kalian yang bergerak. Aku bisa menyakiti kalian kapan pun, tanpa menyadari sedang menyerang sahabat sendiri. Bayangkan dampaknya jika aku tidak sengaja melakukannya, dan baru tahu saat aku siuman, ketika berubah wujud lagi." (hal. 106)
  • "Tidak ada yang tinggal di sini, Ali." Aku juga ikut menggeleng. " Kita pergi bersama-sama, kita juga pulang bersama-sama. Tidak ada yang memisahkan." (hal. 108)
  • "Baiklah. Ngglanggeram membisikkan kalimat, 'Ali, kamu harus tahu. Raib sangat menyukaimu.' Dia membisikkan itu." Ali berkata santai, lalu kembali sibuk dengan panel layar besar. (hal. 129)


Batozar.
Seminggu setelah karyawisata, ada berita heboh; sebuah UFO tertangkap sedang terbang di atas situs bangunan kuno. Mendengar berita itu, Raib yang mengira itu ILY, marah pada Ali. Ia mengira bahwa Ali telah lalai mengaktifkan mode menghilang ILY sehingga tertangkap kamera.

Namun, ternyata bukan. Menurut Miss. Selena, kapsul itu milik Klan Bulan yang dicuri oleh Batozar Sang Penjagal. Dia adalah seorang tahanan Klan Bulan yang sudah dipenjara selama 200 tahun karena kejahatannya. Ya, Batozar adalah orang yang telah membunuh keluarga Ketua Komite Klan Bulan sebanyak 14 orang. Dia adalah sang pengintai yang sedang melarikan diri dengan mencuri kapsul terbang dan sekarang berada di Klan Bumi.

Mendengar berita itu, Miss. Selena menyusun strategi untuk menangkap Batozar. Ia juga meminta Ali untuk tidak mencari tahu tentang keberadaan Batozar, mengingat sifat Ali yang selalu antusias dengan hal-hal seperti itu. Namun, seperti yang dituliskan dalam novel itu, Ali seperti magnet bagi setiap masalah. Siapa sangka jika mereka bertigalah yang pertama kali menemukan Batozar.

Dalam pertemuan itu, Ali si genius juga menempelkan alat pelacak sehingga keberaadan Batozar akan terus bisa diketahui.  Mereka juga tidak lupa memberitahu Miss. Selena tentang hal itu.
Rencana penyerangan pun dilakukan. Miss. Selena, Raib, Ali, Seli juga Pasukan Klan Bulan menyerbu keberadaan Batozar.

Namun, sayang. Batozar bukanlah lawan dari mereka semua. Dia sang pengintai juga menguasai teknik bela diri tingkat tinggi Perfettu.  Dengan mudah, ia menaklukan seluruh pasukan. Saat itu juga, Batozar menyampaikan maksud kedatangannya ke Klan Bumi. Ia hanya ingin bertemu Raib, Putri Bulan, untuk memutarkan kenangan anak dan istrinya. Dia hanya ingin mengingat wajah anak dan istrinya setelah ingatannya dihapus.

Karena Raib tidak bisa mengeluarkan kekuatannya dengan mudah, dengan portal cermin, Batozar menculik mereka bertiga. Mereka di bawa ke sebuah tempat yang sunyi, jauh dari keramaian yaitu Kutub Utara. 

Selama beberapa hari meraka berada di sana. Batozar terus saja memaksa Raib mengeluarkan kekuatannya. Namun, hal itu sulit untuk dilakukan oleh Raib. Berulang kali mencoba, namun tetap gagal. Terkadang, Batozar yang sudah tidak sabar menggunakan kekerasan untuk memaksa Raib. Namun, saat Raib mengatakan bahwa ia belum pernah melihat orang tuanya, hati Batozar pun luluh. Ia tidak menginginkan kekuatan itu lagi. Namun, masalah mereka berganti. Bukan lagi karena Batozar yang tidak mengizinkan pulang. Tapi Raib yang bersikeras untuk membantu Batozar .

Hingga akhirnya posisi mereka diketahui oleh Miss. Selena dan Pasukan Klan Bulan. Kali ini mereka membawa kekuatan penuh. Batozar, dengan tangan kosong berjuang melawan mereka. Hingga di detik terakhir, saat seluruh moncong tembakan sudah mengarah ke Batozar. Saat peluru-peluru itu bersiap menembak kapan saja, Raib yang tidak tahan melihatnya meraung keras. Kekuatan itu berhasil keluar. Waktu seakan terhenti. Potongan-potongan kejadian tergambar jelas. Seperti layar virtual, mereka bisa menyaksikan kejadian lama itu dalam bentuk tiga demensi. Dan setelah teknik itu usai, dentuman senjata dari kapsul tempur kembali terdengar. Bertubi-tubi melesat mengenai tubuh Batozar. Lalu bagaimana akhirnya? Apakah Batozar bisa selamat?Ikuti terus kisahnya dengan membaca buku aslinya. 

Bagian yang aku suka :

  • "Aku tidak akan menyerangmu. Percuma. Kamu akan lebih dulu melumpuhkanku. Tapi setidaknya, aku berdiri di depan sahabat terbaikku, membelanya. Itulah gunanya teman. Mungkin kamu tidak memahaminya, karena dua ratus tahun terakhir kamu sendirian di dalam penjara, tidak punya teman_" (hal. 291)
  • "Dia hidup sendirian sebagai pengintai. Aku punya sahabat terbaik. Kalian berdua." (hal. 305) 
  • "Yeah!" Ali mengangkat bahu. "Bagaimana tidak, satu orang selalu ragu-ragu, pencemas, tukang nanya." Ali menunjuk Seli. "Satu lagi keras kepala, susah diajak bicara." Ali menunjukku. "Entah kenapa aku bisa bertahan dengan mereka." (hal. 318)
Novel Ceros dan Batozar ini merupakan novel pelangkap petualangan Raib, Ali dan Seli. Di dalamnya banyak sekali pesan-pesan moral yang bisa di dapat. Karena, lagi-lagi Tere Liye berhasil  membuat quotes-quotes yang sangat mengena. Kisah pertengkaran kecil antara Raib, Ali dan Seli pun masih menjadi minat utama bagi para pembaca. Ditambah, dalam novel ini, adegan antara Raib dengan Ali semakin diperbanyak. Tere Liye juga menggunakan bahasa yang sederhana, dengan alur yang sangat mudah dipahami. Dan seperti serial lainnya, Tere Liye menuliskan bukti-bukti nyata tentang kejadian aneh dalam ceritanya. Seperti saat Ceros menunjukkan kekuatannya memanipulasi waktu dan memasak. Ali bilang bahwa di bumi juga ada hanya saja tingkat kemampuannya masih rendah. Di sini Ali menyebutkan printer 3D sebagai contoh. 

Untuk kekurangaan saya sendiri susah menyebutkannya. Namun, penggunaan tanda baca di sini mungkin sedikit kurang pas. Sebagai contoh, tanda koma sebelum kata "karena". Karena dalam PUEBI hal itu tidak diperbolehkan. 

Novel ini sangatlah menarik. Bisa menjadi teman ataupun referensi bacaan bagi remaja saat ini. Mengingat sekarang sudah tidak mudah lagi menemukan buku yang  benar-benar pantas, baik dari segi kepenulisan ataupun pesan yang terkandung. Jadi, jangan ragu untuk membaca... 

Sekian...
Salam literasi...😊💞





Comments

Popular posts from this blog

Cara Mudah Kuasai Penokohan Cerita

Resensi Novel Komet Minor Tere Liye

Stuck menulis? Jangan khawatir!! Ada tips Wouw nya lhoo