Cara Mudah Kuasai Penokohan Cerita
Hai sobat penaku
Salam literasi
Kalian pastilah tahu apa itu penokohan, bukan? Ya, penokohan adalah cara pengarang menggambarkan tokoh sehingga dapat diketahui bagaimana karakter dan sifat tokoh tersebut dalam cerita.
Secara umum, tokoh sendiri dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Tokoh Protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita (baik)
b. Tokoh Antagonis, yaitu tokoh penentang (jahat)
c. Tokoh Tritagonis, yaitu tokoh pembantu baik protagonis maupun antagonis.
Sedang cara menggambarkan tokoh dibagi menjadi 2 metode yaitu,
a. Teknik Analitik, yaitu pengarang menggambarkan watak tokoh secara langsung.
Contoh :
Ra adalah gadis yang rajin. Tidak pernah satu pun tugas ia lewatkan. Selain itu, dia sangat bertanggung jawab dengan tugasnya.
b. Teknik Dramatik, yaitu penggambaran tokoh secara tidak langsung. Pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplist bagaimana watak tokoh tersebut sehingga pembaca harus menafsirkannya dari tingkah laku, cara berpakaian, ataupun lingkungan tokoh.
Contoh :
Tak pernah terbayangkan bagaimana kehidupan Ray. Setiap pagi, ia harus berusaha melawan kantuk demi sesuap nasi. Ray, seorang pemuda tanggung yang hidup di kampung nelayan. Dengan segala ujian yang menimpanya, dia selalu kembali berdiri kembali.
Sebenarnya, setiap pengarang pastilah punya cara tersendiri dalam menggambarkan tokoh di dalam ceritanya. Namun, masalah utama yang sering dihadapi adalah bagaimana tokoh tersebut memiliki ruh. Nah, untuk membuat ruh dalam tokoh kalian harus mengetahui mengenai sifat sosiologis, fisiologis dan psikologis tokoh.
1. Sifat Sosiologis, berisi lingkungan si karakter (tempat tinggal, bermain, dll.)
2. Sifat Fisiologis, bentuk atau ciri fisik tokoh.
3. Sifat Psikologis, yaitu bagaimana si karakter menghadapi masalah. Lebih singkatnya semua yang berhubungan dengan jiwa si tokoh.
Tokoh umumnya terdiri dari dua karakter yaitu, tokoh utama (roud karakter) dan tokoh pembantu (flat karakter) .
Untuk lebih mudahnya kalian bisa menggambarkan dengan pohon tokoh, yaitu suatu diagram yang digunakan untuk membuat sketsa tokoh atau biasa disebut dengan outline tokoh.
Cara membuatnya :
- Buatlah premis atau garis besar cerita
- Tentukan ranting- ranting pohon yang nantinya berisi tokoh utama cerita
- Buatlah daun untuk setiap ranting. Pada daun tersebut bisa kalian isi dengan deskrispi si tokoh. Ingat, harus mencakup sifat fisiologi, sosiologi, dan psikologi tokoh.
- Mulai menetukan buah, yang nantinya berisi tokoh pembantu beserta dengan karakternya.
-Susunlah cerita dari pohon tokoh yang kalian buat.
Berikut contohnya :
Salam literasi
Kalian pastilah tahu apa itu penokohan, bukan? Ya, penokohan adalah cara pengarang menggambarkan tokoh sehingga dapat diketahui bagaimana karakter dan sifat tokoh tersebut dalam cerita.
Secara umum, tokoh sendiri dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Tokoh Protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita (baik)
b. Tokoh Antagonis, yaitu tokoh penentang (jahat)
c. Tokoh Tritagonis, yaitu tokoh pembantu baik protagonis maupun antagonis.
Sedang cara menggambarkan tokoh dibagi menjadi 2 metode yaitu,
a. Teknik Analitik, yaitu pengarang menggambarkan watak tokoh secara langsung.
Contoh :
Ra adalah gadis yang rajin. Tidak pernah satu pun tugas ia lewatkan. Selain itu, dia sangat bertanggung jawab dengan tugasnya.
b. Teknik Dramatik, yaitu penggambaran tokoh secara tidak langsung. Pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplist bagaimana watak tokoh tersebut sehingga pembaca harus menafsirkannya dari tingkah laku, cara berpakaian, ataupun lingkungan tokoh.
Contoh :
Tak pernah terbayangkan bagaimana kehidupan Ray. Setiap pagi, ia harus berusaha melawan kantuk demi sesuap nasi. Ray, seorang pemuda tanggung yang hidup di kampung nelayan. Dengan segala ujian yang menimpanya, dia selalu kembali berdiri kembali.
Sebenarnya, setiap pengarang pastilah punya cara tersendiri dalam menggambarkan tokoh di dalam ceritanya. Namun, masalah utama yang sering dihadapi adalah bagaimana tokoh tersebut memiliki ruh. Nah, untuk membuat ruh dalam tokoh kalian harus mengetahui mengenai sifat sosiologis, fisiologis dan psikologis tokoh.
1. Sifat Sosiologis, berisi lingkungan si karakter (tempat tinggal, bermain, dll.)
2. Sifat Fisiologis, bentuk atau ciri fisik tokoh.
3. Sifat Psikologis, yaitu bagaimana si karakter menghadapi masalah. Lebih singkatnya semua yang berhubungan dengan jiwa si tokoh.
Tokoh umumnya terdiri dari dua karakter yaitu, tokoh utama (roud karakter) dan tokoh pembantu (flat karakter) .
Untuk lebih mudahnya kalian bisa menggambarkan dengan pohon tokoh, yaitu suatu diagram yang digunakan untuk membuat sketsa tokoh atau biasa disebut dengan outline tokoh.
Cara membuatnya :
- Buatlah premis atau garis besar cerita
- Tentukan ranting- ranting pohon yang nantinya berisi tokoh utama cerita
- Buatlah daun untuk setiap ranting. Pada daun tersebut bisa kalian isi dengan deskrispi si tokoh. Ingat, harus mencakup sifat fisiologi, sosiologi, dan psikologi tokoh.
- Mulai menetukan buah, yang nantinya berisi tokoh pembantu beserta dengan karakternya.
-Susunlah cerita dari pohon tokoh yang kalian buat.
Berikut contohnya :
Perlu diingat jika tokoh yang baik adalah dia yang mempunyai kekurangan. Karena seperti manusia yang tidak ada yang sempurna maka sama halnya dengan tokoh dalam cerita. Sehingga tokoh yang kalian buat akan terasa lebih hidup.
Demikin penjelasan mengenai tokoh dan penokohan. Semoga postingan ini selalu bermanfaat bagi kalian semua..
Sekian...
Salam literasi...😊💞
Comments
Post a Comment