Posts

Showing posts from March, 2019

Contoh Flash Fiction Terbaru

Image
Hai sobat penaku, Salam literasi, Kali ini aku bakal posting salah satu contoh cerita  flash fiction buatanku sendiri. Cerita ini, dibuat dalam rangka mengikuti event #ruang_bagibuku di facebook .  Dan alhamdulillah, terpilih sebagai pemenang. Cerita ini terdiri dari 1000 kata sesuai ketentuan event . Lagsung saja ya..  Ini ceritanya... Maafkan jika belum wauww.  Karena sama-sama masih belajar. JUDUL : SORRY OLEH : IRMA NOVI DAMAYANTI  Apa arti mencintai, ketika hati tidak pernah memiliki?  Bukankah cinta adalah dua rasa yang saling bertemu? Atau, hanya sebuah istilah yang tak berbalas? Bagaimana jika hati terus mengejar, namun cinta tak pernah mendengar? “Yogyakarta, 26 November 2017.” Aku membaca tulisan itu sekilas.  Alisku terangkat naik, keningku berkerut.  Mereka tidak salah soalkah ? Tanyaku heran.  Sekali lagi aku membaca tulisan itu.  Kali ini lebih detail.  Mataku fokus menatap tiap huruf, berusaha mencerna apa maksud pertanyaan ini.  Batink

Kiat Cepat Menulis Flash Fiction Beserta Penjelasanya

Image
Hai sobat penaku, Salam literasi, Tahukah kamu apa itu flash fiction?   Bagaimana cara mengemasnya hingga menjadi cerita singkat yang menarik? Kali ini, DiaryPenaku akan mencoba memberikan tips membuat flash fiction y ang menarik.  Simak yuukk.. Dalam artikel sebelumnya telah dibahas mengenai Tips Kece Menjadi Penulis yang salah satunya adalah perbanyak ikuti event.   Tantangan yang diberikan penyelenggara tentunya berbeda-beda.  Kita sebagai calon penulis, baiknya mengetahui semua jenis karya.  Salah satunya flash fiction, yang seringkali juga diperlombakan.  Nah, di sini kita akan membahas apa itu flash fiction.   🌻 Pengertian Flash Fiction Flasc fiction merupakan salah satu karya fiksi yang lebih pendek daripada cerpen.  Beberapa sastrawan juga menyebutnya dengan istilah cerita mini (cermin). Umunya terdiri dari 250-1000 kata dalam satu cerita.  Berbeda dengan cerpen yang berkisar antara 1000-20.000 kata dalam satu cerita.   Karena terbatasnya kata yang bisa digunakan,

Unsur Prosa Lengkap dengan Penjelasannya

Image
Hai sobat penaku, Salam literasi, Jika di artikel sebelumnya kita membahas tentang apa itu prosa, kali ini kita akan membahas unsur pembangun prosa lengkap dengan penjelasannya.  Karena sebuah karya sastra pastilah tak luput dari unsur-unsur yang ada di dalamnya.  Dan sebagai calon penulis profesional sudah seharusnya kita untuk mengetahuinya.   Nah, langsung saja kita bahas.  Yuuukk... Unsur-unsur Prosa  Prosa merupakan salah satu karya sastra yang bersifat fiksi.  Dalam penulisannya tidak luput dari unsur-unsur pembangunnya.   Untuk unsur prosa sendiri dibagi menjadi 2, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu per satu. A.  Unsur Intrinsik   Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.   Unsur intrinsik prosa terdiri dari  1. Plot atau Alur Yaitu struktur penceritaan prosa yang di dalamnya berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan hukum sebab akibat (kasualitas).

Pengertian prosa, ciri-ciri, contoh dan penjelasannya

Image
Hai sobat penaku, Kalian tahu apa itu prosa? Apa saja ciri-cirinya? Nah, artikel kali ini akan dibahas mengenai apa itu prosa beserta ciri-cirinya. Baiklah, langsung saja ke pembahasan. A.  Pengertian Prosa Prosa dalam pengertian kesastraan disebut fiksi ( fiction ), yaitu sebuah karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran (Abrams, melalui Nurgiyantoro). Istilah fiksi di sini berarti cerita rekaan (cerkan) atau cerita hayalan (Nurgiyantoro). Prosa selalu bersumber dari lingkungan kehidupan yang dialami, disaksikan, didengar dan dibaca oleh pengarang. B. Ciri-ciri Prosa  Sebagai sebuah karya sastra, prosa juga tidak luput dari ciri-ciri khusus untuk membedakan antara karya sastra lainnya.  Sebuah karya bisa dikatakan prosa apabila : 1. Bahasanya terurai Artinya prosa dapat menambah dan memperluas pengetahuan, terutama pengalaman imajinatif.  Prosa dapat menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian dalam kehidupan 2. Menggunakan bahasa figuratif dengan meni